Tips Memilih Sepatu Gunung
2. Pertimbangkan Masalah Bahan
Bahan yang dipergunakan dalam pembuatan sepatu boot atau trekking akan
berpengaruh terhadap berat, kemampuan bernafas / breathability-nya,
kekuatannya serta ketahanannya terhadap air.
Berdasarkan bahan yang dipakainya, sepatu boot dibagi atas :
a. Sepatu dengan bahan Nylon Mesh dan Potongan Kulit
Kelebihan sepatu jenis ini yaitu ringan sehingga bisa mengurangi beban,
cenderung empuk di kaki, cepat dalam membukanya, harganya relatif lebih
murah dan bisa bernafas (breathable), menjadikannya cocok dipakai pada
cuaca hangat sampai sedang, cepat kering di kala basah dan cocok untuk
perjalanan / pendakian pendek sampai sedang. Tapi mempunyai kelemahan,
diantaranya kurang stabil pada medan yang miring, kurang tahan lama
serta kebanyakan kurang tahan air dibandingkan sepatu boot dengan bahan
full kulit (kecuali yang menggunakan lapisan waterproof).
b. Sepatu Kulit
Sepatu ini benar-benar tahan air, tangguh dan lebih mendukung dibanding
sepatu campuran bahan kulit dan nylon. Sepatu ini biasanya digunakan
untuk perjalanan panjang / lama, beban pendaki berat dan medan pendakian
yang sulit / keras, dan paling penting tahan lama. Tapi sepatu boot in
tidak se-ringan dan se-breathable campuran kulit / nylon, serta
memerlukan waktu untuk membuka dan memasangnya.
c. Sepatu Plastik
Sepatu ini dipergunakan untuk medan es atau salju, dipakai untuk
kegiatan pendakian / ekspedisi ke gunung-gunung bersalju atau es.
Bentuknya sangat kaku / rigid, sangat layak untuk penggunaan crampon
(alas bergerigi yang dipasang di sepatu), terdiri dari dua lapis yaitu
lapisan dalam sebagai penghangat dan bagian luar sebagai pelindung.
Seiring perkembangan teknologi, beberapa sepatu boot baik dari bahan
campuran kulit / kain atau full kulit sekarang banyak yang tahan
terhadap air sehingga kaki tetap kering saat hujan turun, ini terjadi
berkat penggunaan / perlakuan lapisan tahan air seperti Gore-tex,
Sympatex Dry-tex, Outdry, dll. Perlakuan ini diaplikasikan pada
kebanyakan material sepatu boot untuk mempertinggi tingkat ketahanan
airnya.
Walau demikian lapisan ini bukan merupakan obat mujarab
bagi sepatu boot, karena umurnya tidak tahan lama dan perlakuan ini
berpengaruh terhadap harga serta bisa membuat kaki menjadi tidak nyaman
jika dipakai di udara panas. Tingkat ketahanan air ini tergantung dari
jenis bahan yang digunakan, bahan-bahan pelindungnya, seberapa sering
dipakainya dan sebaik apa perawatannya. Jika perawatannya benar maka
lapisan tahan airnya bisa bertahan lebih lama dari pada umur sepatu itu
sendiri. Oleh sebab itu pastikan selalu mengikuti aturan perawatan yang
biasanya terdapat pada setiap kemasan sepatu, sehingga sepatu kita bisa
tahan lama dan berfungsi dengan baik.
3. Pertimbangkan Cara Pembuatannya
Secara umum sepatu boot dibuat dengan cara mekanisasi / pabrikasi dan
manual / hand made. Teknik pembuatannya dilakukan dengan cara dijahit
dan direkatkan (di-lem atau di-press). Sepatu yang dibuat dengan teknik
penjahitan, performanya tangguh dan bisa diandalkan, jika telah usang /
rusak solnya bisa diganti. Dengan teknik ini, sepatu yang dihasilkan
akan berbeda dalam kekuatan dan kekakuan. Masing-masing produsen
mempunyai kiat-kiat khusus, seperti gaya Norwegia, gaya Italy, dsb.
Sedangkan sepatu yang dibuat dengan proses perekatan / pengeleman,
biasanya pembuatannya lebih cepat, hasilnya lebih tangguh, umumnya lebih
murah.
4. Pertimbangkan Saat Mencobanya
Setelah kita
memilih berbagai ukuran dan modelnya, cara terbaik untuk memutuskan mana
yang akan kita pilih adalah dengan mencoba sepatu tersebut. Saat
mencoba sepatu, jangan mengandalkan ukuran sol sepatu yang umum atau
berpatokan pada nomor yang biasa kita pakai.
Artikel keren lainnya:
Bahan sepatu memang sangat di prioritaskan pada saat memilih sepatu gunung, begitupun dengan kenyamaan dan ukuran sepatu tersebut. terimakasih min tips nya.
ReplyDelete